OLEH ZATIN ABDULLAH, Program Officer Yayasan Darah untuk Aceh, melaporkan dari Aceh Besar
Pencapaian cakupan imunisasi rutin pada anak dan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Aceh Besar belum mencapai target sebagaimana diinginkan.
Hal ini ikut dipengaruhi oleh kurangnya dukungan suami atau keluarga
Minimnya pengetahuan dan informasi, serta banyaknya informasi negatif yang beredar tentang imunisasi anak.
Sementara, rendahnya capaian vaksinasi Covid-19 disebabkan beberapa faktor
Misalnya keyakinan terhadap kehalalan vaksin, berita-berita hoaks terkait vaksin
Adanya tenaga kesehatan atau tenaga pendidik yang menolak vaksin, kurangnya dukungan keluarga, dan kurangnya dukungan dari sektor lain di tingkat pemerintahan.
Untuk meningkatkan angka cakupan imunisasi rutin pada anak dan vaksinasi Covid-19, dibutuhkan kerja sama dari semua sektor, tanpa kecuali.
Dalam upaya kerja sama seluruh sektor yang ada di Aceh Besar
Dinas Kesehatan Aceh Besar bersama UNICEF dan Yayasan Darah untuk Aceh (YDUA) menggelar pertemuan koordinasi lintas sektor
Sebagai upaya meningkatkan pencapaian cakupan imunisasi pada anak dan vaksinasi Covid-19 di Aceh Besar pada Jumat, 26 November 2021.
Imunisasi Rutin pada Anak Sesuai dengan UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.
Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak.
Lalu, apa sebenarnya manfaat imunisasi pada anak? Imunisasi pada anak sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Anita SKM, MKs
Bermanfaat untuk melindungi anak agar tidak sakit.
Namun sayangnya, kata Anita, banyak orang tua–terutama suami--tidak mengizinkan anaknya divaksin karena khawatir anak akan demam dan rewel.
Padahal, demam setelah imunisasi menunjukkan respons positif tubuh terhadap vaksin yang telah disuntikkan.
Suhu tubuh meningkat atau demam terjadi karena tubuh sedang membentuk sistem imunitas baru bersama vaksin yang disuntikkan.
Jadi, demam setelah imunisasi adalah sebuah proses pembentukan imunitas tubuh si anak.
Berikut beberapa vaksin yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan.
Bayi usia 0 sampai 24 jam wajib mendapatkan imunisasi HB0 (HB nol) guna mencegah penyakit hepatitis B.
Vaksin HBo paling optimal diberikan pada bayi usia kurang dari 24 jam setelah lahir, dengan didahului suntikan vitamin K1 pada 2-3 jam sebelumnya.
Khusus daerah dengan akses sulit, pemberian HB0 masih diperkenankan sampai usia maksimal tujuh hari.
Vaksin BCG dan polio diberikan pada bayi usia satu bulan.
Vaksin BCG untuk mencegah penyakit tuberculosis dan vaksin polio untuk mencegah polio 1.
Bayi usia dua bulan wajib mendapatkan imunisasi DPT untuk mencegah difteri, pertusis, dan tetanus
HB untuk mencegah Hepatitis B, Hib untuk mencegah pneumonia (radang paru), dan meningitis (radang selaput otak) yang disebabkan Haemophilus influenza tipe b
Polio 2 kembali diberikan untuk mencegah polio.
Memasuki usia tiga bulan, bayi kembali wajib diberikan vaksin DPT, BH, Hib, dan Polio 3.
Sumber: aceh.tribunnews.com